Warga Hulu Sungai Tengah ternyata banyak yang memiliki keahlian khusus,salah satunya Rohaniah seorang pembuat Payung besar yang tinggal di desa Durian Punggal. Beliau sudah lama memproduksi payung ini,dan pembelinya kebanyakan dari para pedagang kaki lima. Untuk satu buah payung harganya berkisar antara enam puluh ribu hingga tujuh puluh ribu rupiah. Dulunya Payung besar ini juga di pasarkan hingga keluar daerah,seperti Tanjung,kaloa,kandangan dan Banjarmasin. Tapi karena di luar daerah sering terjadi razia pedagang kaki lima,maka beliau memutuskan untuk mengurangi penjualan keluar daerah. Awalnya payung ini terbuat dari karung semen yang mereka beli dari buruh bangunan. Karena bahan tersebut mulai berkurang,dan kian hilang. Maka beliau memutuskan untuk mengganti bahannya dengan plastik. Selain itu bahan-bahan lain yang diperlukan untuk membuat payung besar adalah bambu atau paring batung,yang kualitasnya lebih kuat daripada paring haur,adajuga paku,babat kipar,kawat,tali,plastic pelangi dan plastik pelapis. Cara membuatnya pun cukup rumit dan perlu keahlian khusus. Pertama-tama bambu atau paring batung tadi dipotong dan diraut,kemudian paring yang sudah di raut tadi di ukur dengan alat pengukur yang sudah tersedia. Kemudian dipaku dan ditempelkan dengan babat kipar.setelah itu,kerangka payung di dirikan dan setiap ujung paring di lilitkan dengan tali. Lalu plastic pelangi dipasang di atas kerangka. Dan yang terakhir plastic pelapis dipasang di atas plastic pelangi. “Keahlian ini sebenarnya diwariskan oleh nenek saya,dan kami memulai usaha ini sejak 25 tahun yang lalu. Dan hasil kerajinan ini juga pernah dibawa sampai ke Bali”. Kata Rohaniah
http://www.hulusungaitengahkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1304:payung-besar-hasil-kerajinan-tangan&catid=16:ekonomi-bisnis&Itemid=44
Tidak ada komentar:
Posting Komentar