Wilayah Wonosobo tidak hanya berpotensi untuk peternakan penggemukan sapi atau kambing. Namun juga cocok untuk pengembangan sektor produksi susu sapi, terbukti susu sapi hasil produksi peternak Kecamatan Kertek diatas nilai standard dengan harga jual mencapai Rp 3000 per liter. Menurut Susiantoro Ketua kelompok produksi susu murni Desa Kapencar Kecamatan Kertek bahwa dari sapi perahnya tiap hari menghasilkan susu dan dijual ke sebuah perusahaan nasional susu murni di Jogjakarta. Menurutnya, hasil uji pabrik tempat dia menjual, susu hasil produksinya diatas standar harga rata –rata yang per liter hanya dibeli Rp 2800 per liter, namun susu hasil produksinya dibeli Rp 3000 per liter.
“kualitas protein dan kesegaran susu sapi dari Wonosobo ini tergolong tinggi, sehingag menempati harga yang berbeda,”katanya
Dijelaskannya bahwa peluang usaha produksi susu sapi di kabupaten Wonosobo cukup tinggi,dia mengukur dari usaha yang telah digeluti puluhan tahun ini. Dirincikannya bahwa dari 9 ekor sapi yang saat ini dimiliki, tiap dua hari mampu menjual 300 liter susu murni yang didistribusikan ke Jogjakarta.
“ Untuk saat ini penjualan memang baru kita lakukan dua hari sekali, karena mempertmbangkan ongkos transportasi dan susu yang dihasilkan, kemungkinan kalau sudah tambah sapinya bisa tiap hari kita jual,”katanya
Untuk mengembangkan usaha ini, kata Susiantoro, saat ini telah membentuk kelompok yang diikuti oleh 38 orang dari wilayah Kecamatan Kertek.namun baru beberapa anggota yang sudah mulai produksi karena masih tergolong baru.
“Hasil dari anggota yang baru juga mutunya sama, karena memang pola yang kita kembangkan sama,”katanya
Ditambahkan dia, bahwa agar mutu susu tetap baik, selama ini dilakukan perawatan secara baik, selian terus memperhatikan kesehatan sapi. Pola pakan yang diberikan kepada sapi menjadi penentu kualitas susu yang dihasilkan yakni dengan memberi konsumsi rumput yang baik, gilasan singkong serta ditambah konsentrad agar mutu protein tetap baik.
“ Kalau dikalkulasi, satu sapi dalam sehari perawatan sekitar Rp 15 ribu, termasuk tenaga ternaknya,”katanya
Sementara Sekretaris Kecamatan Kertek Agus Wibowo mengungkapkan bahwa potensi produksi susu sapi ini akan dikembangkan menjadi salah satu pilihan pengembangan ekonomi warga Kecamatan Kertek. Saat ini tidak hanya desa Kapencar yang membudidayakan susu sapi namun juga Desa Reco, Candiasan serta beberapa desa lain yang mempunyai potensi yang sama. Selain itu, dengan pengembangan produksi susu sebagai ini sebagai alih fungsi ekonomi warga yang sebelumnya penambang galian c dan petani tembakau yang terpuruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar